Jumat, 08 Juli 2011

Larang Jilbab Tim Putri Iran, Ahmadinejad Kecam FIFA

 Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam badan sepak bola dunia (FIFA) karena melarang tim sepak bola putri Iran mengenakan jilbab. Ia menyebut FIFA sebagai “diktator”. FIFA melarang pemakaian jilbab sehingga mencegah tim sepak bola puteri Iran ikut dalam pertandingan kualifikasi Olimpiade London 2012. Ahmadinejad meminta kepala departemen olahraga negaranya untuk menindaklanjuti kasus tersebut dengan FIFA.
Hari Jumat lalu, FIFA membatalkan pertandingan kualifikasi Olimpiade 2012 antara Yordania dan Iran karena pemerintah Iran menolak memberikan izin tim puterinya bermain tanpa memakai jilbab. Kehilangan kesempatan bagi Iran itu otomatis memberikan kemenangan bagi Yordania untuk terus maju.
FIFA membela keputusannya dan mengatakan para pejabat Iran “diberi informasi secara menyeluruh” tentang larangan itu sebelum pertandingan.
FIFA melarang jilbab tahun 2007 dengan alasan keamanan. Dalam Olimpiade Pemuda 2010, gadis-gadis tim Iran menyiasati larangan itu dengan menutup rambut mereka dengan topi yang dirancang khusus.
“Mereka (FIFA) adalah diktator dan penjajah yang ingin memaksakan gaya hidup mereka kepada yang lain. Kami akan menghadapi mereka yang telah menerapkan kebijakan buruk ini. Kami akan membela hak-hak anak-anak perempuan kami,” kata Ahmadinejad.


“Para pemain dan pelatih tidak boleh menampakkan pesan-pesan politik, keagamaan, komersial maupun pesan pribadi, atau slogan dalam bahasa dan dalam bentuk apapun dalam permainan maupun perlengkapan tim mereka,” demikian pernyataan FIFA.
Pada April 2010, federasi sepakbola dunia itu pernah mengumumkan akan melarang jilbab dan busana relijius lainnya selama pelaksanaan Olimpiade 2012. Untuk memenuhi persyaratan FIFA, tim sepakbola perempuan Iran menyesuaikan seragam mereka, terutama jilbabnya dengan disain khusus.
Menurut Kepala Urusan Perempuan Federasi Sepakbola Iran, Farideh Shojaei, tidak ada masalah dengan disain baru jilbab tersebut dan tim sepakbola perempuan Iran masih dibolehkan bertanding. “Itu artinya, tidak ada kendala dan kami bisa berpartisipasi dalam Olimpiade,” kata Shojaei.
Tapi kemudian FIFA menyatakan seragam tim sepakbola perempuan Iran menyalahi aturan FIFA karena para pemainnya mengenakan jilbab. Para pejabat di Federasi Sepakbola Iran menilai, larangan jilbab yang diberlakukan FIFA adalah penghinaan terhadap dunia Islam karena jilbab dalam ajaran Islam merupakan kewajiban bagi para muslimah. (Mel/OnIslam/VOA News/ddhongkong.org).*

0 komentar:

Posting Komentar